Rayap adalah
serangga sosial anggota
bangsa Isoptera yang dikenal luas sebagai
hama penting kehidupan
manusia. Rayap bersarang di dan memakan
kayu perabotan atau kerangka rumah sehingga menimbulkan banyak kerugian secara ekonomi. Rayap masih berkerabat dengan
semut, yang juga serangga sosial. Dalam
bahasa Inggris, rayap disebut juga "semut putih" (
white ant) karena kemiripan perilakunya.
Sebutan rayap sebetulnya mengacu pada hewannya secara umum, padahal
terdapat beberapa bentuk berbeda yang dikenal, sebagaimana pada koloni
semut atau
lebah sosial. Dalam koloni, rayap tidak memiliki
sayap.
Namun demikian, beberapa rayap dapat mencapai bentuk bersayap yang akan
keluar dari sarangnya secara berbondong-bondong pada awal
musim penghujan
(sehingga seringkali menjadi pertanda perubahan ke musim penghujan) di
petang hari dan beterbangan mendekati cahaya. Bentuk ini dikenal sebagai
laron atau
anai-anai.
Pengendalian Rayap
Suatu hasil penelitian
membuktikan bahwa aplikasi NE efektif dalam mengendalikan rayap tanah
C. curvignathus. Rayap tanah merupakan hama yang memiliki spesifisitas
habitat dan memiliki perilaku yang khas. Koloni rayap membangun
istananya di dalam tanah hingga kedalaman tertentu, bahkan acapkali
terlihat kokoh di atas permukaan tanah. Koloni rayap dalam tanah bisa
berjumlah ratusan ribu hingga jutaan dan dipimpin oleh seekor ratu rayap
yang terlindungi oleh ribuan rayap tentara dalam bangunan kokoh yang
tersusun dari tanah. Habitat dan perilaku rayap ini mempersulit
pengendalian rayap dengan menggunakan pestisida kimiawi karena bentuk
dan sifat pestisida tidak mendukung. Sebaliknya, penggunaan NE untuk
mengendalikan rayap sangat efektif karena mobilitas NE sangat mendukung
akurasi pencapaian target hama sasaran dan habitat NE sesuai dengan
habitat rayap. Oleh karena itu, dari hasil penelitian tersebut terbukti
tingginya persen kematian rayap akibat aplikasi NE sangat signifikan
dibandingkan perlakuan kontrol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar